Jumat, 25 Maret 2011

Kamis, 31 Desember 2009




Doa Hari Kamis, 31 Desember 2009



Bapa Surgawi,

kami sangat berterima kasih atas pemeliharaan,
penyertaan dan semua berkat yang telah
Engkau berikan kepada kami sepanjang tahun 2009.

Ada banyak kesempatan untuk
bersuka cita dan percaya.
Belas kasihMu selalu baru setiap hari
dan berkatMu kami alami setiap saat dalam hidup kami.

Ya Bapa,
dalam hitungan jam kami akan bersama - sama
seluruh umat manusia di muka bumi ini
menutup tahun 2009 ini dan memasuki tahun yang baru.
Jika kami diberikan kesempatan untuk
memasuki tahun yang baru, kami akan
mengawalinya dalam ucapan syukur dan doa kepadaMu,
memohon bimbingan dan penyertaanMu dalam hidup kami
di tahun yang baru, dan kiranya Roh Kudus
menguatkan kami, menolong kami untuk terus bertumbuh
dalam perjalanan hidup Kristiani kami.

Walaupun kami tak dapat meramalkan hari esok,
namun kami dapat meramalkan kesetiaanMu
karena Engkau adalah Tuhan yang tidak berubah.

Setiap janji yang Engkau buat
adalah nyata seperti yang tertulis di dalam Injil.
Karena itu kami percaya kepadaMu
untuk tahun yang baru di mana kami akan tetap
mendapatkan bimbinganMu dalam menjalaninya.

Amin.
sumber DSM

met tahun baru 2010

Minggu, 08 November 2009

SELAMAT ULANG TAHUN YANG KE 20





Tepat tanggal 05 Nov 1989 GKP Jemaat Jatiranggon di resmikan menjadi gereja yang mandiri, jadi hari ini GKP jatiranggon merayakan hari jadinya yang ke 20 Thn dengan sederhana, tapi di balik kesederhanaan perayaan ulang tahunnya kami para jemaat berharap GKP Jatiranggon menjadi salah satu sarana Tuhan Kita Yesus Kristus untuk memperluas kerajaanNya di muka bumi.

SELAMAT ULANG TAHUN GKP JATIRANGGON YANG KE 20, SEMOGA SETIAP GERAK DAN LANGKAHMU MENJADI SALURAN BERKAT BUAT UMAT...

Sebuah Surat dari BAPA

Anak-Ku..... ..
Saat kau bangun dipagi hari, Aku memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepada-Ku, walaupun hanya sepatah kata, meminta pendapat-Ku atau bersyukur kepada-Ku atas sesuatu hal indah yang terjadi di dalam hidupmu kemarin, tetapi aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja.

Aku kembali menanti..... ..
Saat engkau sedang bersiap, Aku tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapa-Ku, tetapi engkau terlalu sibuk. Di satu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun.

Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu. Aku berpikir engkau ingin berbicara kepada-Ku, tetapi engkau berlari ke telepon dan menelepon seorang teman untuk mendengarkan gosip terbaru. Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu, Aku berpikir engkau terlalu sibuk untuk mengucapkan sesuatu kepada-Ku. Sebelum makan siang Aku melihatmu
memandang kesekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepada-Ku, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara kepada-Ku dengan lembut sebelum mereka makan, tetapi engkau
tidak melakukannya.

Tidak apa-apa..... ....
Masih ada waktu yang tersisa, dan Aku berharap engkau akan berbicara kepada-Ku, meskipun saaat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah beberapa hal tersebut selesai engkau kerjakan, engkau menyalakan televisi, Aku tidak tahu apakah kau suka menonton televisi atau tidak, hanya saja engkau selalu ke sana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun hanya menikmati acara yang ditampilkan.

Kembali Aku menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepada-Ku. Saat tidur Kupikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tak lama kemudian. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa Aku selalu hadir untukmu. Aku telah bersabar lebih lama dari yang
kau sadari. Aku bahkan ingin mengajarkanmu bagaimana bersabar terhadap orang lain. Aku sangat mengasihimu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata, doa atau pikiran atau syukur dari hatimu. Baiklah... engkau bangun kembali dan kembali. Aku akan menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberi-Ku sedikit waktu. Semoga harimu menyenangkan.

Bapamu di Sorga,

sumber http://renungan-harian-kita.blogspot.com

Kamis, 05 November 2009

Pasti Bisa

Pasti Bisa

Seorang pemain gelandang University of Louisiville bermimpi ingin menjadi pemain football yang profesional. tetapi sayang waktu udah di wisuda ternyata tidak ada satupun klub yang berniat menawarinya masuk dalam tim mereka. Anak muda ini tidak menyerah begitu saja, dia lalu mencoba mengirim lamaran ke beberapa tim dan akhirnya dapat juga kesempatan dicoba di Pittsburgh Steelers. Tapi sekalipun dia udah coba sekeras mungkin, dia akhirnya tetap ditolak juga. Banyak dari teman-temannya bilang, " Kamu tuh sial banget yach! Tempat kamu bukan di sini kali! Udah gantung sepatu aja! Tetapi dia tetap nekat masuk ke klub lain, kirim lamaran, tapi lagi-lagi dia tetap tidak berhasil.

Kebanyakan orang ketika mengalami gagal berkali-kali terus menyerah, namun anak muda ini tetap tidak menyerah. Dia tahu betul bagaimana kemampuannya dan meyakini bahwa suatu saat pasti impiannya menjadi kenyataan. Dia tetap sabar, tekun, terus latihan dan berusaha meraih kesempatan.

Pada suatu saat, dia mendapat undangan untuk dicoba di Tim Baltimore dan.... dia berhasil mencetak tiga gol berturut-turut. Sejak saat itu, kariernya melesat dan dia tercatat menjadi pemain gelandang terbaik yang pernah main di NFL, dialah Johnny Unitas.

Karena kegigihan, kesabaran, ketekunan, kemauan untuk terus berlatih, dan sikap optimis, sang pemuda yang berulang kali ditolak, malah menjadi pemain terbaik di NFL.

Di dalam Tuhan, sebenarnya kita bisa meraih semua mimpi-mimpi kita. Terkadang yang membuat kita gagal itu sebenarnya adalah diri kita sendiri, bukan kegagalannya. Kalau kita fokus pada sasaran mimpi kita dan punya keyakinan kalo kita bisa, pasti suatu saat mimpi kita akan menjadi kenyataan. Tidak semua kesuksesan itu diraih dengan cara mudah dan instan.

Jatuh bangun sewaktu membangun mimpi adalah hal biasa. Hanya orang yang tidak berhenti untuk mencoba yang suatu saat bakal meraih impiannya.

Andalkan Tuhan, bulatkan tekad, dan jangan berhenti untuk terus mencoba, maka suatu saat pasti kesempatan emas terbuka untuk meraih impian.

" Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan Allahmu, menyertai engkau kemanapun engkau pergi. "
( Yosua 1 : 9 )

Saat Teduh Jum’at, 6 November 2009

Pembacaan Alkitab: Galatia 2:19-21



19 Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;

20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

21 Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.



“PEMAIN ANDAL”



Galatia 2:20

Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.





RENUNGAN



Aku memperhatikan dengan seksama adik perempuanku bermain gitar. Setelah berkali-kali berusaha menjelaskan dan menunjukkan kepadanya teknik memainkan lagu itu, aku sadar aku perlu melakukan pendekatan lain. Lalu, aku berdiri di belakangnya, meletakkan tanganku di atas tangannya. “Biar aku yang mengontrol petikan gitarmu, nanti kamu akan bisa merasakan bagaimana seharusnya lagu ini dimainkan.”

Adikku setuju, tetapi saat aku mulai menggerakkan tangannya, aku dapat merasakan perlawanannya. “Biarkan aku yang membimbing tanganmu,” kataku lagi. Namun, lagi-lagi aku dapat merasakan ia berusaha memainkan gitarnya sendirian.

Lalu, tatkala merenungkan hal ini, aku teringat akan Galatia 2:20 [namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.]. Adikku tak dapat membiarkanku menuntun tangannya. Aku bertanya kepada diriku, berapa sering aku setuju, mengizinkan Roh Kudus untuk memimpin hidupku, namun kemudian aku berusaha bertindak benar dengan mengandalkan kekuatan dan pengertianku sendiri. Kini aku sadar bahwa hanya dengan mengizinkan Roh Kudus bekerja melaluiku baru aku bisa sungguh-sungguh mengikuti Kristus.



Doa:

Bapa terkasih, ampunilah kami saat mengandalkan kekuatan kami sendiri. Ajar kami untuk hanya bersandar pada Roh-Mu, mempercayai-Mu untuk mengerjakan segala yang baik melalui kami. Amin.



Pokok pikiran:

Hanya dengan membiarkan Allah membimbing kita, kita dapat menjadi pemain yang piawai.



Doa syafaat:

Para musikus.



Dikutip dari:

Saat Teduh BPK Gunung Mulia – Jakarta – Indonesia

© Copyright 2009 by The Upper Room

Jum’at, 6 November 2009

Anna C. Gheen (Idaho, Amerika Serikat)